MAKALAH
BIOKIMIA
METABOLISME
KARBOHIDRAT
Disusun oleh :
1. Riska
Mistakhul Jannah (B1R14023)
2. Rizki
Bima Sakti Nugraha (B1R14024)
3. Siti
Khusnul Khotimah (B1R14025)
STIKes
HUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
TAHUN
AJARAN 2014/2015
BAB
1
PENDAHULUAN
Karbohidrat
adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi yang utama bagi
organisme hidup. Dalam makanan kita, karbohidrat terdapat sebagai polisakarida
yang dibuat dalam tumbuhan dengan cara fotosintesis.
Tumbuhan
merupakan gudang yang menyimpan karbohidrat dalam bentuk amilum dan selulosa. Amilum
digunakan oleh hewan dan manusia apabila ada kebutuhan untuk memproduksi
energi. Di samping dalam tumbuhan, dalam tubuh hewan dan manusia juga terdapat
karbohidrat yang merupakan sumber energi, yaitu glikogen.
Pada
proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik dalam
mulut, lambung maupun usus. Hasil akhir proses pencernaan karbohidrat ini ialah
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa serta monosakarida lainnya.
Senyawa-senyawa ini kemudian diabsorbsi melalui dinding usus dan dibawa ke hati
oleh darah.
Dalam
sel-sel tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia. Proses inilah yang
mempunyai peranan penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi
dalam sel ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Sebagai contoh apabila banyak glukosa yang teroksidasi untuk
memproduksi energi, maka glikogen dalam hati akan mengalami proses hidrolisis
untuk membentuk glukosa. Sebaliknya apabila suatu reaksi tertentu menghasilkan
produk yang berlebihan, maka ada reaksi lain yang dapat menghambat produksi
tersebut. Dalam hubungan antar reaksi ini enzim-enzim mempunyai peranan sebagai
pengatur dan pengendali. Proses kimia yang terjadi dalam sel ini disebut
metabolisme. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dijelaskan satu persatu
tentang proses metabolisme karbohidrat, sehingga pembaca akan lebih mengerti.
BAB
2
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Metabolisme adalah keseluruhan
proses kimiawi dalam tubuh organisme yang melibatkan energi dan enzim, diawali
dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir. Metabolisme dapat digolongkan
menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses
pembongkaran yang disebut katabolisme.
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O
dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.
Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof (makhluk
hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik di lingkungannya). Pada proses pencernaan makanan,
karbohidrat mengalami proses hidrolisis (penguraian dengan menggunakan
molekul air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan
polisakarida menjadi monosakarida.
Jadi, pengertian metabolisme
karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara mekanis dan kimiawi
karbohidrat di dalam tubuh makhluk hidup.(Reece-Mitchell, 2002:90).
2. Jenis-Jenis Metabolisme Karbohidrat
Proses metabolisme karbohidrat secara garis besar terdiri dari dua cakupan yakni reaksi
pemecahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau anabolisme. Pada
proses pembentukan salah satu unsur yang harus terpenuhi
adalah energi. Energi
ini dihasilkan dari proses katabolisme.
Metabolisme karbohidrat pada
manusia terutama :
•
Glikolisis, yaitu oksidasi glukosa atau glikogen menjadi piruvat dan asam
laktat melalui Embden-Meyerhof Pathway (EMP).
•
Glikogenesis, yaitu sintesis glikogen dari glukosa.
•
Glikogenolisis, yaitu pemecahan glikogen, pada hepar hasil akhir adalah
glukosa, sedangkan di otot diubah menjadi piruvat dan asam laktat.
• Siklus
Krebs atau siklus asam trikarboksilat atau siklus asam sitrat adalah suatu
jalan bersama dari oksidasi karbohidrat, lemak dan protein melalui asetil-Ko-A
dan akan dioksidasikan secara sempurna menjadi CO2& H2O.
• Heksosa
Monofosfat Shunt atau siklus pentosa fosfat adalah suatu jalan lain dari
oksidasi glukosa selain EMP dan siklus Krebs.
•
Glukoneogenesis, yaitu pembentukan glukosa atau glikogen dari zat-zat bukan
karbohidrat.
•
Oksidasi asam piruvat menjadi asetil Ko-A, yaitu lanjutan dari glikolisis serta
menjadi penghubung antara glikolisis dan siklus Krebs.
3.
Macam- macam
Metabolisme Karbohidrat
1. Katabolisme
Respirasi Aerob
a.
Glikolisis
Tahap ini merupakan awal
terjadinya respirasi sel. Molekul glukosa akan masuk ke dalam sel melalui
proses difusi. Agar dapat bereaksi, glukosa diberi energi aktivasi berupa satu
ATP. Hal ini mengakibatkan glukosa dalam keadaan terfosforilasi menjadi
glukosa-6-fosfat yang dibantu oleh enzim heksokinase. Secara singkat,
glukosa-6-fosfat dipecah menjadi 2 buah molekul gliseraldehid-3-fosfat (PGAL)
dengan bantuan satu ATP dan enzim fosfoheksokinase. Proses selanjutnya
merupakan proses eksergonik. Hasilnya adalah 4 molekul ATP dan hasil akhir
berupa 2 molekul asam piruvat (C3). Secara lengkap, proses glikolisis yang
terjadi sebagai berikut
§ Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu glukosa
yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam
piruvat yang mempunyai 3 atom C.
§ Reaksi ini berlangsung di dalam sitosol (sitoplasma).
§ Reaksi glikolisis mempunyai sembilan tahapan reaksi yang dikatalisis oleh
enzim tertentu,
§ Dari sembilan tahapan reaksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua fase,
yaitu fase investasi energi, yaitu dari tahap 1 sampai tahap 4, dan fase
pembelanjaan energi, yaitu dari tahap 5 sampai tahap 9.
§ Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul
ATP, yang kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat.
§ Setelah itu, glukosa 6-fosfat diubah oleh enzim menjadi isomernya, yaitu
fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus fosfatnya
kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi ADP dan fruktosa
6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-difosfat dipecah
menjadi dua senyawa yang saling isomer satu sama lain, yaitu dihidroksi aseton
fosfat dan PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-fosfat).
§ Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut dengan fase investasi
energi.
§ Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami
oksidasi dan mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan mengalami penambahan
molekul fosfat anorganik (Pi) sehingga terbentuk 1,3-difosfogliserat.
§ Kemudian masing-masing 1,3-difosfogliserat melepaskan satu gugus fosfatnya
dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana gugus fosfat yang dilepas oleh
masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua molekul ADP dan membentuk
dua molekul ATP.
§ Setelah itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat.
Setelah menjadi 2-fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing
2-fosfogliserat dipisahkan, menghasilkan fosfoenolpiruvat.
§ Terakhir, masing-masing fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat
terakhirnya, yang kemudian diterima oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP,
dan berubah menjadi asam piruvat.
§ Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan
produk kotor berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan
2 molekul air.
§ Akan tetapi, pada awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga
hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul asam piruvat (
), 2
molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air.
Walaupun empat molekul ATP
dibentuk pada tahap glikolisis, namun hasil reaksi keseluruhan adalah dua
molekul ATP. Ada dua molekul ATP yang harus diberikan pada fase awal
glikolisis. Tahap glikolisis tidak memerlukan oksigen.
Glukosa (Glu)
|
Glukosa G-Posfat
(GGP)
|
Gliseraldehid 3-P (G3P)
|
ATP
ADP
1. Enzim Heksokinase
Fruktosa
G-Posfat (FGP)
|
ATP
Fruktosa 1 dan
6 – Biosfat (FDP)
|
ADP
4.Enzim Aldolase
Gliseraldehid
3-P (G3P)
|
5. Enzim Gliseraldehid
5.
Enzim Gliseraldehid
3-p Dehidrogen
1,3
Bisfosfogliserat (DPG)
|
1,3 Bisfogliserat
(DPG)
|
ADP 6.
Enzim Fosfogliserokinase 6.
Enzim
Fosfogliserokinase
3-Fosfogliserat
|
3-Fosfogliserat
|
7.
Enzim Fosfogliseromutase 7.
Enzim
Fosfoggliseromutase
2-Fosfogliserat
|
2-Fosfogliserat
(2PG)
|
Fosfoenolpirufat
(PEP)
|
Fosfoenolpirufat
(PEP)
|
ADP 9.
Enzim Pirufat kinase
9. Enzim pirufat
Pirufat
|
Pirufat
|
ATP
b.
Dekarboksilasi Oksidatif
Setiap asam piruvat yang
dihasilkan kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA (koenzim-A). Asam piruvat
ini akan mengalami dekarboksilasi sehingga gugus karboksil akan hilang sebagai
CO2 dan akan berdifusi keluar sel. Dua gugus karbon yang tersisa kemudian akan
mengalami oksidasi sehingga gugus hidrogen dikeluarkan dan ditangkap oleh
akseptor elektron NAD+.
Gugus yang terbentuk, kemudian
ditambahkan koenzim-A sehingga menjadi asetil-KoA. Hasil akhir dari proses
dekarboksilasi oksidatif ini akan menghasilkan 2 asetil-KoA dan 2 molekul NADH.
Pembentukan asetil-KoA memerlukan kehadiran vitamin B1. Berdasarkan hal
tersebut, dapat diketahui betapa pentingnya vitamin B dalam tubuh hewan maupun
tumbuhan.
2NADH
+
2CoA
O-CoA + 2CO
Asam Co-Enzim A
Piruvat
c.
Siklus Kreb atau Siklus
Asam Sitrat
Pada bagian sebelumnya telah dibahas
mengenai jalur glikolisis yang mengubah glukosa menjadi piruvat. Pada keadaan
aerob, langkah berikutnya pada pembentukkan energi dari glukosa adalah
dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil koenzim A (asetil koA). Unit
asetil aktif ini kemudian mengalami oksidasi sempurna menjadi CO2
melalui siklus asam sitrat.
Siklus asam sitrat adalah
serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria, yang berlangsung
secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam piruvat menjadi CO2,
H2O dan sejumlah energi. Proses ini adalah proses oksidasi dengan
menggunakaan oksigen atau aerob (Poedjiani, A : 264).
Siklus asam sitrat dikenal juga
sebagai siklus asam trikarboksilat atau siklus krebs, menggunakan nama
penemunya Hans Krebs seorang ahli biokimia yang banyak jasa atau
sumbangannya dalam penelitian tentang metabolisme karbohidrat.
Siklus asam sitrat merupakan jalur
metabolisme bersama untuk oksidasi molekul bahan bakar seperti asam amino, asam
lemak dan karbohidrat, juga berperan sebagai sumber bahan pembangun untuk
proses-proses biosintesis.Sebagian besar molekul masuk siklus asam sitrat
sebagai Asetil KoA.Dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil koA
merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus asam sitrat. Pada
eukariot, reaksi ini dan reaksi dalam siklus berlangsung dalam mitokondria,
sedangkan glikolisis berlangsung di sitosol (Stryer, L : 525).
Berikut adalah gambaran ringkas
siklus asam sitrat:
- Senyawa C4 (oksaloasetat) berkondensasi dengan senyawa C2 membentuk senyawa C6 (asam trikarboksilat / sitrat). Reaksi dikatalisis oleh enzim sitrat sintase.
- Sitrat mengalami isomerisasi menjadi isomer sitrat. Reaksi dikatalisis oleh enzim sitrat akotase.
- Isomer sitrat kemudian mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi senyawa C5 (α-ketoglutarat). Reaksi dikatalisis oleh enzim isositrat dehidrogenase dan menghasilkan NADH dan CO2.
- Senyawa ini mengalami dekarboksilasi oksidatif lagi menjadi senyawa C4 (suksinil ko-A. Reaksi dikatalisis oleh enzim α-ketoglutarat dehidrogenase dan menghasilkan NADH dan CO2.
- Senyawa C4 (suksinil ko-A) lalu dipecah menjadi suksinat (C4). Reaksi dikatalisis oleh enzim suksinil koA sintase. Menghasilkan senyawa fosfat berenergi tinggi (GTP).
- Suksinat (C4) dioksidasi menjadi fumarat (C4). Reaksi dikatalisis oleh enzim suksinat dehidrogenase dan menghasilkan FADH2.
- Fumarat (C4) mengalami hidrasi menjadi malat (C4). Reaksi dikatalisis oleh enzim fumarase.
- Akhirnya malat (C4) dioksidasi menghasilkan kembali oksaloasetat (C4). Reaksi dikatalisis oleh enzim malat dehidrogenase dan menghasilkan NADH.
d.
Transport Elektron
Selama tiga proses sebelumnya,
dihasilkan beberapa reseptor elektron yang bermuatan akibat penambahan ion
hidrogen. Reseptor-reseptor ini kemudian akan masuk ke transfer elektron
untuk membentuk suatu molekul berenergi tinggi, yakni ATP. Reaksi ini
berlangsung di dalam membran mitokondria. Reaksi ini berfungsi membentuk
energi selama oksidasi yang dibantu oleh enzim pereduksi. Transfer
elektron merupakan proses kompleks yang melibatkan NADH (Nicotinamide
Adenine Dinucleotide), FAD (Flavin Adenine Dinucleotide), dan
molekul-molekul lainnya. Dalam pembentukan ATP ini, ada akseptor elektron
yang akan memfasilitasi pertukaran elektron dari satu sistem ke sistem
lainnya.
· Enzim dehidrogenase mengambil
hidrogen dari zat yang akan diubah oleh enzim (substrat). Hidrogen
mengalami ionisasi sebagai berikut : 2H → 2H+ + 2e
(Elektron).
· NADH dioksidasi menjadi NAD+ dengan
memindahkan ion hidrogen kepada flavoprotein (FP), flavin mononukleotida
(FMN), atau FAD yang bertindak sebagai pembawa ion hidrogen. Dari
flavoprotein atau FAD, setiap proton atau hidrogen dikeluarkan ke matriks
sitoplasma untuk membentuk molekul H2O.
· Elektron akan berpindah dari
ubiquinon ke protein yang mengandung besi dan sulfur (FeSa dan
FeSb) → sitokrom b → koenzim quinon → sitokrom b2
sitokrom o → sitokrom c → sitokrom a → sitokrom
a3, dan terakhir diterima oleh molekul oksigen sehingga terbentuk
H2O.
Di dalam rantai pernapasan, 3
molekul air (H2O) dihasilkan melalui NADH dan 1 molekul H2O dihasilkan
melalui FAD. Satu mol H2O yang melalui NADH setara
dengan 3 ATP dan 1 molekul air yang melalui FAD setara dengan 2 ATP.
Walaupun ATP total yang tertera pada
Tabel 1 adalah 38 ATP, jumlah total yang dihasilkan pada proses respirasi
adalah 36 ATP. Hal tersebut disebabkan 2 ATP digunakan oleh elektron untuk
masuk ke mitokondria.
No
|
Proses
|
Akseptor
|
ATP
|
|
1.
|
Glikolisis → 2 asam piruvat
|
2 NADH
|
2 ATP
|
|
2.
|
Siklus Krebs
|
|
|
|
|
2 asam piruvat → 2 asetil KoA + 2CO2
|
2 NADH
|
2ATP
|
|
|
2 asetil KoA → 4CO2
|
6 NADH
|
|
|
3.
|
Rantai transfer elektron
10NADH + 502 → 10NAD+ +
10H2O
2 FADH2 + O2 → 2
FAD + 2H2O
|
|
30 ATP
4 ATP
|
34 ATP
|
Respirasi Anaerob
Merupakan
respirasi yang tidak menggunakan Oksigen. Peran oksigen digantikan oleh zat
lain seperti
dan
. Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan
oleh mikroorganisme tertentu contohnya bakteri . Untuk organisme tingkat tinggi
jika tidak tersedia oksigen akan melakukan fermentasi.
Ada
perbedaan antara fermentasi dengan respirasi anaerob. Fermentasi tidak
melibatkan mitokondria sedangkan respirasi anaerob melibatkan mitokondria.
Dalam fermentasi , dari satu molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP.
a. Fermentasi
asam Laktat
Terjadi
pada sel-sel otot, mengubah glukosa menjadi asam laktat dan ATP . Timbunan asam
laktat yang berlebihan dapat mengakibatkan otot terasa lelah dan nyeri.
2NADH
Glukosa
2 Asam Piruvat 2 fosfoenol piruvat
Glikolisis
2 Asam
Laktat
b. Fermentasi
Alkohol
Terjadi
pada Khamir atau yeast ( Saccharomyces sp. ), menggunakan bahan baku
berupa asam piruvat , menjadi etanol, CO2, dan ATP.
2NADH
Glukosa 2 Asam Piruvat 2 asetaldehid 2
etanol
Glikolisis
2. Anabolisme
a.
Fotosintesis
Fotosintesis
adalah peristiwa penyusunan zat organik (gula) dari zat anorganik air dan
karbondioksida dengan bantuan energi cahaya . Proses tersebut hanya terjadi di
tumbuhan berklorofil . Fotosintesis berlangsung melalui reaksi berikut:
Energi
Cahaya
+
Karbondioksida air Klorofil glukosa Oksigen
b.
Kemosintesis
Kemosintesis
merupakan proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari air dan
karbondioksida dengan menggunakan energi kimia . Kemosintesis terjadi pada
berbagai kelompok bakteri, misalnya pada bakteri nitrifikasi , bakteri belerang
, bakteri besi , bakteri hidrogen , dan bakteri metana .
1.
Bakteri Nitrifikasi
Contoh pada bakteri
nitrit ( Nitrosomonas dan Nitrosococcus) serta bakteri nitrat (Nitrobacter dan Bactoderma)
. Perhatikan reaksi berikut :
Nitrosomonas / Nitrosococcus
O + energi
Amoniak
asam nitrit
Nitrobacter / Bactoderma
+
+
energi
Asam nitrit asam
nitrat
2.
Bakteri Belerang
Contohnya pada bakteri Beggiatoa dan Thiospirillum. Perhatikan reaksi berikut :
Beggiatoa
/ Thiospirillum
+ energi
3.
Glikogenesis
Glikogenesis adalah lintasan
metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di dalam
hati.
Lintasan diaktivasi di dalam hati,
oleh hormon insulin sebagai respon terhadap rasio gula darah yang meningkat,
misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan; atau teraktivasi pada
akhir siklus Cori. Penyimpangan atau kelainan metabolisme pada lintasan ini
disebut glikogenosis.
Proses glikogenesis adalah sebagai
berikut :
· Glukosa mengalami fosforilasi
menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga pada lintasan
glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati
oleh glukokinase.
· Glukosa 6-fosfat diubah menjadi
glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan katalisator enzim
fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo
akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah
glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P +
Glukosa 1-fosfat↔Enz + Glukosa 1,6-bifosfat↔Enz-P + Glukosa 6- fosfat
· Selanjutnya glukosa 1-fosfat
bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk uridin difosfat glukosa
(UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
UDPGlc +
PPi↔UTP + Glukosa 1-fosfat
· Hidrolisis pirofosfat inorganic
berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik akan menarik reaksi kearah kanan
persamaan reaksi.
· Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan
oleh UDPGlc membentuk ikatan glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa
terminal glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir
oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya
(disebut glikogen primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer
selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai
glikogenin.
4.
Glikogenolisis
Glikogenolisis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glukoneogenosis, untuk menjaga
keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada glikogenolisis, glikogen digradasi berturut-turut dengan 3
enzim, glikogen fosforilase, glukosidase, fosfoglukomutase, menjadi glukosa.
Hormon yang berperan pada lintasan ini adalah glukagon dan adrenalin.
Tahap pertama penguraian glikogen
adalah pembentukan glukosa 1-fosfat. Berbeda dengan reaksi pembentukan
glikogen, reaksi ini tidak melibatkan UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen
fosforilase. Selanjutnya glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh
enzim yang sama seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu
fosfoglukomutase.
Tahap reaksi berikutnya adalah
pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat. Berbeda dengan reaksi kebalikannya
dengan glukokinase, dalam reaksi ini enzim lain, glukosa 6-fosfatase,
melepaskan gugus fosfat sehigga terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak
menghasilkan ATP dari ADP dan fosfat.
Glukosa yang terbentuk inilah
nantinya akan digunakan oleh sel untuk respirasi sehingga menghasilkan energi,
yang energi itu terekam / tersimpan dalam bentuk ATP.
Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah lintasan
metabolisme yang digunakan oleh tubuh, selain glikogenolisis, untuk menjaga
keseimbangan kadar glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari simtoma
hipoglisemia. Pada lintasan glukoneogenesis, sintesis glukosa terjadi dengan
substrat yang merupakan produk dari lintasan glikolisis, seperti asam piruvat,
asam suksinat, asam laktat, asam oksaloasetat, terkecuali:
Fosfopiruvat
+ Piruvat kinase + ADP → Piruvat + ATP
Fruktosa-6P
+ Fosfofrukto kinase + ATP → Fruktosa-1,6-BPt + ADP
Glukosa +
Heksokinase + ATP → Glukosa-6P + ADP
Enzim glikolitik yang terdiri dari
glukokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat kinase mengkatalisis reaksi yang
ireversibel sehingga tidak dapat digunakan untuk sintesis glukosa. Dengan
adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversibel tersebut, maka proses
glukoneogenesis berlangsung melalui tahap reaksi lain. Reaksi tahap pertama
glukoneogenesis merupakan suatu reaksi kompleks yang melibatkan beberapa enzim
dan organel sel (mitokondrion), yang diperlukan untuk mengubah piruvat menjadi
malat sebelum terbentuk fosfoenolpiruvat.
Proses
Glukoneogenesis
Asam laktat yang terjadi pada proses
glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Disini asam laktat diubah menjadi
glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu proses yang disebut
glukoneogenesis (pembentukan gula baru).
Pada dasarnya glukoneogenesis ini
adalah sintesis glukosa dari senyawa-senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam
laktat danbeberapa asam amino. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama
dalam hati.
Walaupun proses glukoneogenesis ini
adalah sintesis glukosa, namun bukan kebalikandari proses glikolisis karena ada
tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversible, artinya diperlukan
enzim lain untuk kebalikannya.
•
Glukosa + ATP → heksokinase Glukosa-6-Posfat + ADP
•
Fruktosa-6-posfat + ATP fosforuktokinase → fruktosa 1,6 diposfat + ADP
•
Fosfoenol piruvat + ADP piruvatkinase → asam piruvat + ATP
Dengan adanya tiga tahap reaksi yang
tidak reversible tersebut, maka proses glukoneogenesis berlangsung melalui
tahap reaksi lain, yaitu :
· Fosfoenolpiruvat dibentuk dari asam
piruvat melalui pembentukan asam oksaloasetat.
(a) asam piruvat + CO2+ ATP + H2O
asam oksalo asetat +ADP + Fosfat + 2H+
(b) oksalo asetat + guanosin
trifosfat fosfoenol piruvat +guanosin difosfat + CO2
· Reaksi (a) menggunakan katalis
piruvatkarboksilase dan reaksi (b)menggunakan fosfoenolpiruvat karboksilase.
· Jumlah reaksi (a) dan (b) ialah :
asam piruvat + ATP + GTP + H2O + fosfoenol piruvat + ADP +GDP + fosfat+ 2H+
· Fruktosa-6-fosfat dibentuk dari
fruktosa-1,6-difosfat dengan cara hidrolisis oleh enzim fruktosa-1,6-difosfatase.
· Glukosa dibentuk dengan cara
hidrolisis glikosa-6-fosfat dengan katalisglukosa-6-fosfatase.glukosa-6-fosfat
+ H2O ↔ glukosa + fosfat.
BAB
3
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Metabolisme karbohidrat adalah proses yang mencakup sintesis (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.
- Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk asam piruvat, dan selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus asam sitrat (Siklus Kreb’s).
- Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di dalam hati.
- Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.
- Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada mitokondria, yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan mengubah asam piruvat menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi.
- Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan dapat kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut:
- Glikolisis : 8P
- Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P
- Siklus Kreb’s (2 x 12P) : 24P
Jumlah
: 38
DAFTAR PUSTAKA
Ermwan,
Bambang. 2013. Modul Biologi
.Tulungagung : Tim MGMP Kabupaten Tulungagung
Campbell. 2002. Biologi Edisi
kelima-jilid 2.Jakarta: Erlangga
Martoharsono, Soeharsono. 1978. Biokimia
Jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
McKee, Trudy. McKee, James R. 2003. Biochemistry
the Molecular Basis of Life Third Edition. McGraw-Hill, Inc. New York.
Murray RK, Granner DK, Mayes PA,
Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi XXV, Penerjemah Hartono Andry,
Jakarta: EGC
Poedjiani, Anna. Supriyanti, F. M.
Titin. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia.
Jakarta
Stryer L, 1996, Biokimia,
Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah Bagian Biokimia FKUI),
Jakarta: EGC
Wirahadikusuma, M., 1988.Metabolisme
Karbohidrat dan Lemak, ITB, Bandung
Aryulina, D. Dkk.2006. Biologi 3 SMA dan MA untuk kelas
XII. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Suryo. 1990.Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press